Penulis: M. Royyan Nafis Fathul Wahab, Badrul Munir Chair, Rizqa Ahmadi,Khobirul Amru, Azkiyatuttahiyah, Amrulloh, Luthfi Bagus Brillianto D., M. Wildan Syaiful Amri W., Siti Maisyaro Ahmad, M. Ali Mudhoffar, Rilwanu Ar Roiyyaan, Muchammad Chasif Ascha
Editor: Khobirul Amru
Ukuran : 14,8 x 21 cm
Tebal : xxii + 249
ISBN: Proses
Secara
umum, buku ini berupaya “membaca” Hidâyat al-Qur’ân dari berbagai
perspektif, mulai dari metodologi tafsir, nuansa tafsir ahkâm, aspek ijtihâdî,
wajah Islam inklusif, pembacaan al-Qur’an secara holistik, tradisi
kepesantrenan, hingga sumbasihnya bagi pembangunan peradaban. Meski tampak tak
berkaitan satu sama lain, tetapi benang merah yang menyatukan fragmen-fragmen
terpisah yang tertuang dalam buku ini adalah karakteristik dan keunikan Tafsir Hidâyat
al-Qur’ân. Buku ini secara nyata memperlihatkan dua hal tersebut, dengan
pelbagai aspeknya, sebelum pembaca menyelam lebih jauh ke dalam samudera Tafsir
Hidâyat al-Qur’ân.
Tapi tentu saja, masih ada banyak aspek dalam Tafsir Hidâyat al-Qur’ân yang belum disajikan dalam buku ini. Bahkan yang sudah tersaji pun boleh jadi masih kurang lengkap dan detail, sehingga diperlukan pembacaan-pembacaan baru di masa mendatang. Walhasil, bagaimanapun, tafsir yang ditulis dalam bahasa induk umat Islam oleh kiai muda yang saat ini menjabat sebagai Katib PBNU itu berpotensi menjadi “lahan basah” bagi semua kalangan, khususnya para santri dan akademisi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di mana pun berada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar