Penulis: Itsna Noor Laila, M.Pd.I
Editor: Irsyaddur Rofiq
Ukuran: 14x21
Tebal: 79 halaman
ISBN: Proses
Dewasa ini, ada nada
skeptis yang membahas tentang kiai yang berpolitik. Beberapa pertanyaan yang sering muncul bersamaan pembahasan pesantren, yakni seputar peran
kiai sebagai figur sentral di pesantren yang merangkap menjadi pejabat publik.
Anggapan masyarakat tentang politik yang tidak lagi “bersih” menggiring opini
sebagian masyarakat yang memandang negatif siapapun yang menduduki jabatan
politik. Asumsi sebagian masyarakat yang berpendapat demikian karena menganggap
seorang kiai adalah tokoh agama yang
memiliki tugas mengemban tarbiyah
pesantren yang apabila terlibat dalam urusan politik dapat berakibat
pada hilangnya marwah kiai
dan pengabaian para
santrinya di pesantren.
Dalam perkembangannya,
seorang kiai tidak hanya berkecimpung dalam dunia keagamaan saja, namun
merambah dalam berbagai aspek, salah satunya dalam bidang politik. Kekuasaan
yang dihasilkan dari dunia politik bagai dua sisi mata uang yang saling
bertolak belakang. Kekuasaan mampu melahirkan stigma positif ataupun negatif
dalam pandangan masyarakat. Oleh karenanya, seorang kiai yang berperan ganda
sebagai politikus membawa harapan besar masyarakat untuk perbaikan kualitas
layanan pemerintah melalui program nyata maupun kebijakan publik khususnya
bidang pendidikan Islam.
Dengan disusunnya buku ini, penulis berharap dapat membuka wacana
masyarakat mengenai sisi positif peran
kiai yang memilih jalur politik sebagai media dakwah dalam mengembangkan Islam khususnya dalam bidang
pendidikan.
Buku ini memberikan informasi tentang perjalanan hidup dan
kiprah Kiai Mujib Imron yang
mendedikasikan dirinya dalam pengembangan pendidikan Islam di lingkungan
pesantren yang kemudian peran tersebut meluas seiring
dilantiknya beliau sebagai Wakil Bupati Pasuruan. WAK MUQIDIN (wayahe kumpul
mbangun TPQ dan Madin) adalah salah satu program unggulan pemerintah
Kabupaten Pasuruan yang digagas Kiai Mujib bersama para kiai lainnya dalam
rangka merawat dan mempertahankan ciri khas Pasuruan sebagai kota santri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar