Metode Bil-Qolam Antara Teori dan Praktik

 



Penulis : M. Ilham Rusydi
Editor : Sholehuddin
Ukuran : 14 x 21

Menghafalkan al-Qur’an merupakan salah satu bentuk interaksi umat Islam dengan al-Qur’an yang telah berlangsung secara turun- menurun. Hal itu terjadi sejak al-Qur’an pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW. hingga sekarang dan masa yang akan datang. Salah satu upaya terpenting diperhatikan dalam pembinaan tahfizh al-Qur’an adalah metode. Sebab metode mempunyai peranan penting dan sangat dibutuhkan. Dengan adanya metode akan bisa membantu seseorang untuk menentukan keberhasilan menghafal al-Qur’an dan meningkatkan hafalannya secara terprogram. Penerapan metode bil qolam di pesantren al-Amanah pada kelas 7 wajib melakukan bin nadzar hingga khatam untuk melihat kemampuan santri sebelum masuk proses setoran hafalan dan setelah khatam barulah memulai setoran hafalan dari juz 30 lalu juz 1 hingga seterusnya. Kemampuan menghafal santri di pesantren al-Amanah menyimpulkan bahwa kebanyakan kelas 7 menghasilkan nilai yang sangat baik karena sistemnya wajib melihat al-qur’an bukan menghafalkan al-qur’an sedangkan di kelas 8 dan kelas 9 menghasilkan nilai dengan kategori baik. Sedangkan kemampuan menghafal al-Qur’an di pesantren al-Qadr menyimpulkan bahwa di kelas tahasus atau kelas yang mempunyai hafalan juz yang banyak menghasilkan nilai yang sangat baik karena telah mendapat pengalaman dari sebelum kelas-kelas lainnya, sedangkan di kelas lainnya mendapatkan hasil yang baik untuk kemampuan dalam menghafal al-qur’an.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hello!

Click one of our representatives below to chat on WhatsApp or send us an email to pena_cendekia@yahoo.com

Admin Percetakan Customer Service 1
6285785522283
Admin Penerbitan Customer Service 2
6285785522283
Call us to +628785522283 from 09:00hs a 16:00hs
Halo dengan admin Pena Cendekia ada yang bisa saya bantu?
×