ISLAM, MASYARAKAT DAN GERAKAN FILANTROPI



Penulis: Abdul Kadir Riyadi
Editor: Ibnus Shofi
Ukuran: 14,8 x 21 cm
Tebal: vi+106 hal
ISBN: Proses

Dalam Islam, filantropi bukan sekadar aktivitas memberi, tetapi bagian dari aksiologi—ilmu tentang nilai—yang menjembatani antara keyakinan, prinsip moral, dan praktik nyata dalam kehidupan. Nilai-nilai Islam tidak dimaksudkan untuk berhenti pada tataran wacana abstrak atau perenungan spekulatif, melainkan diwujudkan dalam aksi nyata yang membentuk akhlak, sikap, dan keputusan sehari-hari. Itulah sebabnya buku ini mengangkat tema filantropi dalam kaitannya dengan masyarakat, untuk menegaskan bahwa nilai berbagi, kepedulian, dan keadilan sosial harus menjadi bagian yang hidup dalam denyut kehidupan umat.

Krisis kepedulian sosial yang melanda sebagian masyarakat saat ini tidak datang begitu saja. Ia tumbuh dari ketidaksadaran kolektif yang membiarkan penyimpangan kecil berkembang menjadi kelaziman. Ketika semangat tolong-menolong mulai dianggap merepotkan, ketika kesediaan membantu sesama dipertanyakan, dan ketika kepedulian sosial digeser oleh individualisme yang kian menguat, di situlah nilai-nilai filantropi mulai mengalami dislokasi. Buku ini mencoba mengurai bagaimana proses tersebut terjadi melalui pembacaan kritis terhadap realitas sosial yang dipadukan dengan prinsip-prinsip etik Islam.

Setiap bab dalam buku ini mengajak pembaca melihat dinamika filantropi dari berbagai sudut pandang. Misalnya, bagaimana praktik berbagi dalam masyarakat yang tampak sederhana ternyata mengandung muatan etis, sosial, dan spiritual yang dalam. Budaya memberi, jika dibungkus dalam kesadaran kolektif, mampu menjadi penopang kekuatan moral suatu komunitas. Namun, ketika praktik tersebut direduksi hanya menjadi formalitas atau sekadar simbol, ia berpotensi kehilangan rohnya. Dalam konteks ini, buku ini menghadirkan kasus-kasus nyata yang mencerminkan pergulatan antara nilai ideal dan realitas sosial, sambil menawarkan pendekatan yang membumi agar semangat filantropi tetap relevan dan berdaya guna.

Demikian pula, pembahasan tentang ruang-ruang sosial sebagai arena perjumpaan wacana, ide, dan norma menjadi penting. Buku ini tidak mengidealkan satu bentuk ruang tertentu, melainkan menelaah bagaimana nilai filantropi lahir, hidup, atau terkikis melalui interaksi sosial yang kasual maupun yang terstruktur. Dari pasar tradisional hingga masjid, dari kegiatan arisan warga hingga platform donasi daring, setiap interaksi memuat pilihan aksiologis: apakah seseorang memilih untuk menguatkan nilai kepedulian atau justru membiarkannya pudar.

Lebih jauh, buku ini juga menggali sisi kelam dari realitas sosial ketika nilai kepedulian hilang, terutama dalam konteks ketimpangan dan kekuasaan. Terdapat fenomena di mana narasi kebaikan dibajak oleh kepentingan sempit, atau bantuan sosial dimanfaatkan sebagai alat kontrol dan legitimasi. Lembaga-lembaga yang sejatinya berfungsi sebagai penjaga nilai, termasuk institusi pendidikan dan keagamaan, kadang tergelincir dari misi awalnya. Buku ini tidak bermaksud mencela, melainkan mengajak pembaca untuk jujur melihat realitas dan mencari jalan pemulihan moral di tengah krisis kepercayaan yang melanda.

Pembahasan mengenai kelompok rentan menjadi salah satu sorotan utama. Ketika masyarakat gagal menyediakan ruang yang layak—baik secara sosial maupun moral—bagi mereka yang secara ekonomi dan fisik berada pada posisi lemah, kita sebenarnya tengah menghadapi krisis kemanusiaan. Buku ini mengangkat persoalan tersebut bukan untuk membangkitkan rasa iba semata, tetapi untuk menumbuhkan kesadaran etis tentang tanggung jawab sosial umat Islam terhadap sesama. Di sinilah ajaran rahmatan lil-‘ālamīn menemukan wujud praksisnya.

Buku ini bukan hanya kumpulan analisis, tetapi juga ajakan untuk merenung dan bertindak. Ia tidak sekadar mengkritik keadaan, tetapi mengundang pembaca untuk menyalakan kembali nilai-nilai kepedulian yang telah dikaburkan oleh rutinitas, hegemoni sosial, dan logika pragmatisme. Di setiap bab, terdapat seruan moral agar kita tidak hanya menjadi pengamat atas pudarnya nilai filantropi, tetapi menjadi pelaku yang mengembalikannya ke posisi terhormat dalam kehidupan umat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hello!

Click one of our representatives below to chat on WhatsApp or send us an email to pena_cendekia@yahoo.com

Admin Percetakan Customer Service 1
6285785522283
Admin Penerbitan Customer Service 2
6285785522283
Call us to +628785522283 from 09:00hs a 16:00hs
Halo dengan admin Pena Cendekia ada yang bisa saya bantu?
×