Penulis : Ida Rochmawati
Editor : Ibnus Shofi
Ukuran : 15.5 x 23 cm
Tebal : vi + 329 hlm
ISBN : Proses
Harga : 135.000
Di era komunikasi digital, ketika benturan antara tradisi, sekularisme, dan aliran agama ekstrem semakin keras, campur tangan pemerintah tidak memadahi, ada sebuah gerakan sosial untuk perdamaian dan keadilan yang diam-diam sedang berlangsung. AMAN (The Asian Muslim Action Network ) Indonesia melakukan gerakan sosial sebagai perlawanan atas paham ekstrem yang memicu terorisme dan juga sekularisme yang secara tidak langsung ikut menyuburkan paham ekstrem. AMAN Indonesia menawarkan Moderasi Beragama yang membawa rahmat bagi semua pihak, membela keadilan, dan menjaga perdamaian. Untuk itu, gerakan ini melawan kecenderungan yang meminggirkan minoritas, termasuk penganut agama minoritas dan juga keluarga pelaku teroris.
Buku "Meretas Jalan Damai: Kisah Gerakan Perempuan Islam Moderat" mengkaji konsep dan model, tanggapan dan pencapaian gerakan sosial AMAN Indonesia tersebut dalam perspektif gerakan sosial baru. Perspektif ini memberikan tipe ideal gerakan sosial yang terstruktur dan sistematis, sebagai titik tolak penilaian dan evaluasi. Perspektif ini membantu melihat aspek-aspek gerakan sosial dengan lebih dalam, seperti bagaimana gerakan sosial memobilisasi sumber daya, mempengaruhi proses politik dan membanngun identitas komunitas. Dengan menggunakan analisis Habermas, gerakan sosial menggunakan model komunikasi terstruktur dalam menciptakan ruang-ruang sipil dalam berbagai bentuk baik di komunitas internal maupun eksternalnya sehingga menciptakan ruang demokrasi bagi masyarakat sipil untuk terlibat dalam proses-proses pengambilan kebijakan. Buku ini juga menggambarkan respon masyarakat atas gerakannya. Banyak tantangan berupa penolakan dan tuduhan negatif, misalnya tuduhan teroris, atau penganut agama minoritas. Namun gerakan ini juga pada akhirnya banyak mendapatkan dukungan karena Moderasi Beragama memiliki dalil yang kuat dari sumber-sumber agama Islam itu sendiri.
Gerakan ini menghasilkan perubahan-perubahan pada komunitas, yaitu perubahan cara pandang, perilaku, relasi, budaya dan struktural. Secara personal mereka telah memiliki rasa percaya diri dalam membangun relasi dengan lingkungan terkecil hingga lingkungan yang sebelumnya tidak mereka bayangkan. Sebagian dari mereka telah berhasil menjadi pemimpin di komunitasnya. Gerakan ini menciptakan ruang-ruang sipil yang memberikan kesempatan bagi masyarakat sipil untuk terlibat aktif dalam pembangunan dan pengambilan kebijakan secara formal.
Buku ini telah dipertanggungjawabkan secara ilmiah dalam sidang disertasi doktoral. Karena itu, jika Anda ingin membangun masyarakat Indonesia yang toleran, adil, dan damai, penting untuk mempelajari penyelidikan ilmiah tentang kisah perjuangan sistematis dan terstruktur dari gerakan sosial perempuan di buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar